Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) untuk Semester Gasal 2024/2025 pada Selasa, 25 Juni 2025. Bertempat di
Ruang Rapat PAU Lantai 1, kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya
penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
universitas.
RTM dihadiri
oleh para pimpinan universitas, para dekan dan wakil dekan fakultas, serta tim
dari LPM. Tiga laporan utama menjadi fokus evaluasi, yakni hasil survei
kepuasan, temuan Audit Mutu Internal (AMI), dan implementasi kurikulum berbasis
Outcome-Based Education (OBE).
Fakultas
Dakwah dan Komunikasi (FDK) mencatatkan capaian yang menggembirakan dalam
survei kepuasan, dengan skor 80,46. Angka ini menunjukkan tren peningkatan
dibanding semester sebelumnya (75,41) dan semester gasal tahun lalu (77,42).
Kenaikan ini dinilai berkorelasi dengan pembaruan fasilitas pembelajaran,
seperti penambahan pendingin ruangan dan penguat jaringan internet. Namun
demikian, persoalan keterbatasan lahan parkir masih menjadi catatan penting
yang diusulkan untuk ditangani melalui pembangunan area parkir terpadu.
Wakil Dekan I
FDK, Prof. Dr. Pajar Hatma Indra Jaya, menyambut positif capaian tersebut.
“Kami akan terus berupaya mempertahankan bahkan meningkatkan layanan akademik
dan non-akademik di fakultas,” ujarnya.
Di sisi lain,
hasil Audit Mutu Internal menunjukkan bahwa dari 926 butir pernyataan yang
diaudit, 760 telah sesuai standar, sementara 84 dinyatakan sebagai temuan
mayor, 54 minor, dan 27 observasi. Hanya satu yang dikategorikan netral.
Persentase kepatuhan berada di angka 81 persen. Temuan mayor banyak ditemukan
pada program studi dengan kaprodi baru, yang masih terkendala pengisian sistem
karena transisi akun. Temuan mayor terjadi karena pertanyaan memang belum
diisi/dijawab.
Menanggapi hal
tersebut, pimpinan fakultas merencanakan koordinasi intensif antara kaprodi,
sekprodi, dan tim penjaminan mutu fakultas guna melakukan perbaikan pada 1–11
Juli 2025. Audit Tindak Lanjut dijadwalkan pada 4–15 Agustus 2025, dengan
pertemuan persiapan ATL akan digelar pada 30 Juni mendatang.
Sementara itu,
laporan penerapan kurikulum OBE menunjukkan progres bervariasi. Program S1
telah memasukkan Capaian Pembelajaran (CP) ke dalam Sistem Informasi Akademik
(SIA), sedangkan program S2 belum melakukannya. Praktik penilaian berbasis OBE
untuk semester satu (ganjil 2024/2025) juga belum terlaksana-dosen pengampu
semester satu belum mengisi penilaian model OBE. Untuk itu, akan dilakukan
sosialisasi lebih lanjut dan pelatihan teknis dalam kegiatan konsinyering
perkuliahan atau bareng sosialisasi pedoman penulisan skripsi, khususnya untuk
dosen pengampu semester awal.
“Penerapan OBE
harus tetap menyenangkan, tidak membuat proses perkuliahan menjadi ruwet,
tetapi justru mendukung pencapaian pembelajaran secara optimal,” tandas Prof.
Pajar.
Melalui RTM ini, UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas layanan pendidikan tinggi berbasis mutu, adaptif terhadap perubahan kurikulum, dan berorientasi pada kepuasan sivitas akademika.