Sebuah kuliah umum jarang terasa sesegar ini. Di hadapan ratusan mahasiswa baru Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga, tokoh penting membedah transformasi sosial, bukan dari buku teks, melainkan dari pengalaman nyata yang dibingkai dengan diskusi terbuka pada Stadium Generale, Jumat, 3 Oktober 2025, di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga.
Narasumber yang hadir yakni Ganjar Pranowo yang hadir dan tampil membakar semangat audiens muda dengan orasi bertajuk “The Changemaker: Transformasi Sosial di Indonesia.” menjadi pengukuhan intelektual bagi mahasiswa baru Fakultas Dakwah dan Komunikasi T.A. 2025/2026.
Ganjar Pranowo menuturkan setiap individu, terutama kalangan muda, memiliki potensi untuk menjadi penggerak perubahan sosial. Kreativitas dan keberanian adalah modal awal yang memungkinkan mahasiswa untuk mengambil peran transformatif. Siapa yang bisa mengubah situasi? “Setiap individu, termasuk kawan-kawan, kalau orangnya kreatif dan punya nyali, maka ia punya peluang untuk mengubah itu”, ucap Ganjar Pranowo mantan gubernur Jawa Tengah.
Ganjar menekankan, transformasi sosial menuntut integritas, kolaborasi, serta keberanian untuk bertindak. Tanpa integritas, gagasan hanya akan kehilangan substansi dan berubah menjadi komoditas. Politik tidak boleh direduksi menjadi arena perebutan kekuasaan, tetapi harus dipahami sebagai instrumen untuk menjawab kebutuhan mendasar masyarakat, seperti akses pendidikan dan pelayanan publik.”Dalam konteks inilah pemuda dipandang sebagai motor civil society yang memiliki kapasitas untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan
Dia mengingatkan bahwa prestasi akademik semata tidak cukup untuk melakukan transformasi sosial. Softskill seperti kepemimpinan, komunikasi, dan problem solving justru menjadi bekal penting yang sering kali kurang diasah. “Untuk mengasah itu semua, mahasiswa harus aktif dalam organisasi, kelompok diskusi, maupun berbagai forum intelektual lannya,” tegasnya.
Sementara itu menurut Dekan Fakulta Dakwah dan Komunikasi Prof Arif Maftuhin, semangat keberanian Ganjar harus diimbangi dengan kesiapan kolektif. Ia menekankan kepada para mahasiswa FDK yang kelak akan berdakwah dan berkomunikasi, bahwa inti dari kemajuan adalah kepedulian rakyat dan kebebasan berekspresi.
"Syarat utama terwujudnya transformasi sosial adalah adanya kepedulian rakyat serta ruang kebebasan untuk menyampaikan kritik. Lebih dari itu, seorang pemimpin harus memiliki kesiapan untuk dikritik dan keterbukaan dalam menerima kritik sebagai bagian dari proses perbaikan," kata Maftuhin lugas.
Di tengah acara, para mahasiswa baru, calon agen perubahan, disuguhi lebih dari sekadar teori; mereka mendapatkan wawasan baru perkembangan dunia kampus. Diantaranya sosialisasi kegiatan Pusat Pengembangan Teknologi Dakwah (PPTD) yang di presentasikan oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang aktif di PPTD, Pusat Layanan Terpadu UIN Sunan Kalijaga tentang penanggulangan kekerasan seksual di kampus dijelaskan oleh Andayani, SIP, MSW, dan materi motivasi menjadi mahasiswa kreatif meraih beasiswa di fakultas Dakwah dan Komunikasi dipaparkan oleh Bayu Mitra Adhyatma Kusuma, S.AP., M.AP., M.Pol.Sc., Ph.D. (Kh)