Dilihat 0 Kali

02_508_IMG_8620.JPG
Fakultas Dakwah dan Komunikasi menerima 8 penghargaan dari KRISNA 2025

Kamis, 18 Desember 2025 17:58:00 WIB

Panen Prestasi FDK UIN Suka Raih 8 Penghargaan KRISNA 2025

Untuk mengapresiasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan kampus, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga menggelar Puncak Perayaan KRISNA (Kalijaga Research Innovations and Community Engagement Awards) di Aula Convention Hall, Kamis (18/12/2025).

Pada perayaan KRISNA 2025 enam dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi meraih penghargaan, selain itu Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) juga mendapat 2 penghargaan yakni Faculty with the Most Inbound Students dan Faculty with the Best Climate and Environmental Action Program.

Sementara itu enam dosen yang mendapat penghargaan yaitu :

1.      Prof. Alimatul Qibtiyah, S.Ag., M.Si., MA., Ph.D. sebagai Top Innovator for Social and Humanities

2.      Prof. Dr. Moch Nur Ichwan, S.Ag., M.A sebagai The Best Author of Foreign Language Books

3.      Munif Solihan, S.Sos.I., MPA. Sebagai Inclusive Service Leadership

4.      Ro'fah, MA., Ph.D. sebagai  Highest Inclusive Achievement

5.      Dr. H. Muhsin, S.Ag., M.Pd. sebagai Dosen Teladan dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat

6.      Siti Aminah S.Sos.I., M.Si sebagai Auditor Mutu Internal Teladan Mutu

Pada acara pembukaan KRISNA Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Noorhaidi Hasan dalam sambutannya menuturkan, riset dan pengabdian perguruan tinggi harus diarahkan untuk memastikan terjadinya transformasi sosial menuju visi Indonesia Emas 2045. Transformasi sosial, salah satunya mensyaratkan kapasitas sumber daya manusia yang mampu mengelola dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Menurut Noorhaidi, saat ini indeks pemanfaatan sumber daya nasional baru berada pada angka 0,54. Ini berarti baru 54 persen potensi bangsa yang termanfaatkan secara produktif.Dalam 20 tahun ke depan, Human Development Index ditargetkan meningkat hingga 0,87.

Untuk menuju target tersebut, perguruan tinggi diposisikan sebagai ujung tombak perubahan. Saat ini, sekitar 30 persen penduduk Indonesia mengakses pendidikan tinggi. Angka tersebut ditargetkan meningkat menjadi 60 persen dalam dua dekade mendatang. Penguatan bidang STEM melalui pengembangan program studi dan fakultas yang relevan menjadi respons strategis terhadap berbagai tantangan nasional, seperti krisis pangan, energi, pertahanan, digitalisasi, dan kemaritiman.

Tidak hanya itu, transformasi sosial juga harus diikuti dengan penguatan ketahanan sosial yang juga menjadi bagian dari tugas perguruan tinggi. Dalam Asta Protas Kementerian Agama, ketahanan sosial dipahami sebagai penguatan kerukunan bangsa yang bertumpu pada harmoni relasi antarumat beragama, etnisitas, dan keberagaman sosial lainnya.”Oleh karena itu, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menumbuhkan dan memperkuat nilai-nilai tersebut melalui pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat,”tegasnya.

Sementara itu, Ketua LPPM UIN Sunan Kalijaga Dr Abdul Qoyum menegaskan, kegiatan KRISNA menjadi ruang reflektif untuk merayakan ketekunan kolektif civitas akademika dalam meneliti, mengabdi, menjaga mutu, dan berinovasi. Kegiatan ini dirancang bukan sekadar sebagai ajang penghargaan, melainkan perayaan bersama atas kerja akademik yang terus dijalankan secara konsisten.

Menurutnya, berbagai capaian riset institusi merupakan buah dari ketekunan panjang para dosen dan peneliti yang bekerja secara konsisten, sering kali dalam kondisi yang tidak mudah.“Capaian institusi ini adalah hasil kerja bersama, dari level program studi hingga universitas,” ujarnya.

Abdul Qoyum menyebutkan, sepanjang 2025, kinerja riset UIN Sunan Kalijaga menunjukkan performa yang membanggakan. Publikasi bereputasi internasional scopus, menempati peringkat pertama di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Publikasi UIN Sunan Kalijaga juga tercatat kompetitif, dengan Field-Weighted Citation Impact (FWCI) mencapai 2,91. Angka ini menunjukkan bahwa publikasi tersebut hampir tiga kali lipat di atas rata-rata dunia pada berbagai rumpun keilmuan. Capaian ini turut memperkuat optimisme institusi dalam pemeringkatan global, termasuk Times Higher Education (THE). Sistem penilaian Sience and Technology Index (SINTA) juga menempatkan UIN Sunan Kalijaga pada peringkat pertama di lingkungan PTKIN.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prof. Arif Maftuhin menyampaikan apresiasi atas capaian Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam ajang KRISNA 2025. Delapan penghargaan—enam untuk dosen dan dua untuk fakultas—bukan angka kecil dan jelas bukan hasil kerja sesaat.

Arif menegaskan enam dosen penerima penghargaan ini menunjukkan bahwa sistem hanya akan bermakna jika diisi oleh orang-orang yang benar-benar bekerja. Capaian tersebut lahir dari riset yang dijalankan dengan serius, publikasi yang digarap dengan disiplin, kerja-kerja inklusi yang konsisten, pengabdian masyarakat yang tidak sekadar formalitas, serta komitmen menjaga mutu yang sering kali tidak tampak ke permukaan, tetapi menentukan arah institusi.

“Dua penghargaan fakultas—Faculty with the Most Inbound Students dan Faculty with the Best Climate and Environmental Action Program—menjadi penanda bahwa FDK terbukti berani merespons isu-isu strategis ke depan, termasuk persoalan lingkungan yang tidak hanya direspons dengan khutbah indah tetapi dengan aksi nyata teman-teman di sini.” kata arif.

Arif Maftuhin berpesan prestasi ini patut disyukuri, tetapi tidak untuk dirayakan secara berlebihan. Tantangan sesungguhnya adalah menjaga agar capaian seperti ini tidak menjadi pengecualian, melainkan kebiasaan. KRISNA 2025 semoga menjadi penanda bahwa FDK bergerak ke arah kerja akademik yang lebih serius, relevan, dan bertanggung jawab secara sosial. “Terima kasih kepada para dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang terus bekerja dengan komitmen dan ketulusan.” tutup Arif Maftuhin.

Dalam puncak perayaan KRISNA 2025 ini memberikan penghargaan untuk 43 kategori yang mencakup prestasi fakultas, program studi, dosen, hingga mahasiswa berprestasi. (Kh)