Dilihat 0 Kali

UIN SUKA
Setelah acara Promosi Doktor.Drs. Abdul Rozak M.Pd. berswafoto bersama Pimpinan dan dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Jumat, 26 Januari 2024 12:14:24 WIB

Kaji Pengaruh Sumber Informasi Terhadap Perilaku Kesehatan Masyarakat Saat Covid-19: Abdul Rozak Raih Doktor

Ketika COVID-19 banyak informasi dari berbagai sumber dan media yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya yang menyebabkan meningkatkan rasa cemas masyarakat. Sebagian media,  kadang  menyampaikan informasi  secara  berlebihan dan cenderung hiper-realitas termasuk dalam bidang kesehatan. 

Latar belakang ini yang menjadi kajian Ujian Terbuka Drs. Abdul Rozak M.Pd. pada Promosi Doktor Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret,Rabu (24/1) kemarin.

Abdul Rozak yang juga dosen Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga membawakan judul kajian Pencarian Informasi Dan Determinan Perilaku Kesehatan  Pada Pandemi Covid-19 Masyarakat Aglomerasi Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.  Disertasi tersebut di pandu oleh Promotor Prof. Drs. Pawito, Ph.D dan Co-Promotor Prof. Dr. Mahendra Wijaya, MS dan Dr. Andre N. Rahmanto, M.Si.

Dalam penelitiannya Abdul Rozak menjelaskan faktor-faktor  yang berpengaruh terhadap perilaku kesehatan masyarakat  pada  pandemi  COVID-19,  penelitian  ini  menggunakan  teori  perilaku berencana  (Theory  of  Planned  Behavior)  Ajzen  dan  Fishbein  sebagai  ancangan utama.  Theory  of  Planned  Behavior  menjelaskan  bahwa  perilaku  individu dipengaruhi  oleh  intensi  perilaku  dan  persepsi kendali perilaku.  Sedangkan intensi perilaku  dipengaruhi  oleh  sikap  personal,  norma  subyektif,  dan  persepsi  kendali perilaku  atau  motivasi  perilaku.  Penulis  menambahkan  dua  faktor  baru  yang mungkin  memiliki  pengaruh  terhadap  perilaku  pengendalian  COVID-19  yaitu religiusitas dan pencarian informasi.

Studi ini menunjukkan faktor  religiusitas dan intensi perilaku  memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku  kesehatan  pada  Pandemi  COVID-19. Sekaligus menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut, intensi perilaku dan religiusitas,  layak untuk  dipertimbangkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. “Di sisi lain, studi ini juga menunjukkan bahwa  pencarian  informasi  walaupun  berpengaruh  secara  positif  namun  tidak signifikan  terhadap  perilaku  kesehatan  pada  Pandemi  COVID-19,” kata Rozak.

Temuan-temuan  studi  tersebut  secara teoritis berimplikasi bahwa  selain  sikap personal,  norma  subyektif,  dan  persepsi  kendali  perilaku  atau  motivasi  perilaku kesehatan  sebagaimana  asumsi  teori  perilaku  berencana  dan  model  informasi motivasi ketrampilan perilaku, religiusitas harus dipertimbangkan sebagai variabel yang dapat berpengaruh terhadap perilaku  kesehatan masyarakat.

Selain itu hasil penelitian juga memiliki implikasi praktis berupa pentingnya penguatan  di  bidang komunikasi dan informasi di tingkat  kelurahan  untuk memberikan informasi yang dapat  dipertanggungjawabkan  kebenarannya  sebagai  alternatif   informasi  yang bersumber dari media-media lainnya. (Kh)