Dilihat 0 Kali

UIN SUKA

Kamis, 30 Oktober 2025 14:18:00 WIB

Membangun Karakter Mulia, Menjemput Karir Islami: Konselor BKI, Lebih dari Sekadar Profesi

Di tengah hiruk-pikuk persaingan global, karir ideal bukan hanya tentang gaji tinggi, tetapi juga tentang orientasi hidup yang bermakna dan mulia. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam kegiatan inspiratif bertajuk “Penguatan Karir Menuju Dunia Kerja” yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Acara yang digelar pada Rabu, 29 Oktober 2025, di Ruang Rapat Lt.2 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga ini adalah perwujudan komitmen Magister BKI untuk membekali mahasiswa dengan rasa percaya diri dalam meniti karir profesional sebagai konselor Islam — sebuah profesi yang memiliki dimensi sosial dan spiritual.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prof. Arif Maftuhin, S.Ag., M.A.I.S., membuka acara dengan sebuah penegasan fundamental. Menurutnya, kesiapan karir tidak cukup hanya bermodal keterampilan teknis semata.

“Karir dalam Bimbingan dan Konseling Islam bukan hanya jalan menuju keberhasilan pribadi, tetapi juga wujud ibadah dan pengabdian untuk menebar manfaat bagi sesama,” ujar Prof. Arif Maftuhin, menyoroti bahwa karir seorang konselor Islam adalah panggilan jiwa.

Senada dengan Dekan, Moh. Khoerul Anwar, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Magister BKI, menyuntikkan optimisme kepada para mahasiswanya.

“Konselor Islam bukan sekadar pelengkap profesi sosial — ia adalah agen perubahan, penyembuh luka batin, dan penjaga nilai-nilai kemanusiaan. Dunia kerja membutuhkan sosok seperti Anda: profesional yang berilmu, berakhlak, dan mampu menjawab tantangan zaman dengan hati yang tenang,” tegas Dr. Khoerul Anwar, menekankan peran strategis konselor di era modern.

Kegiatan ini berlangsung di UIN Sunan Kalijaga pada akhir Oktober 2025, menghadirkan perspektif karir yang lebih luas, termasuk tantangan di era digital.

Sesi utama diisi oleh dosen dari Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd., yang membawakan materi bertema “Strategi Penguatan Karir Mahasiswa”. Dr. Aprilia menyoroti beberapa pilar kunci dalam memilih karir, merujuk pada pemikiran Frank Parson, yang dikenal sebagai Bapak Bimbingan Karir.

Dalam slide materinya, Dr. Aprilia menekankan pentingnya kecocokan antara diri dan pekerjaan, di mana pilihan karir harus dipandang seperti menyusun sebuah puzzle.

"Memilih karir seperti mencocokkan puzzleharus pas antara bakat, minat, dan peluang," demikian kutipan langsung dari materi yang disampaikan oleh Dr. Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd., yang menegaskan tiga aspek utama yang harus dikuasai oleh calon profesional: pemahaman diri, pemahaman dunia pekerjaan, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan pekerjaan.

Lebih lanjut, Dr. Aprilia Tina Lidyasari memaparkan bahwa pemahaman diri harus mencakup kemampuan, minat, motivasi, dan life style. Sementara itu, karir ideal (menurut Frank Parson) wajib didasarkan pada tiga informasi:

  1. Pemahaman diri yang jelas (self-knowledge) : Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang bakat, minat, kemampuan, dan ambisi diri Anda.
  2. Pengetahuan tentang persyaratan, kondisi, dan peluang kerja : Memahami persyaratan, keuntungan, kompensasi, peluang, dan risiko dari berbagai bidang pekerjaan.
  3. Penalaran yang tepat untuk menghubungkan fakta-fakta diri dan pengetahuan dunia karir: Kemampuan menalar yang tepat untuk menghubungkan fakta diri dengan pengetahuan tentang karir.

Kegiatan ini dilaksanakan Prodi Magister BKI sebagai langkah proaktif untuk membekali mahasiswanya agar tidak hanya siap berkompetisi, tetapi juga mampu membawa nilai-nilai spiritualitas ke dalam ranah profesional, menjadikan Bimbingan dan Konseling Islam sebagai profesi yang relevan dan esensial di dunia kerja masa depan. (Kh)