Dema FDKI IAIN Kudus Berkolaborasi Dengan Dema FDK UIN Suka Gelar Seminar Keprodian

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus melakukan kunjungan akademik ke Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam rangka perkuat kerjasama untuk mengembangkan program studi yang unggul dan bereputasi, Senin (03/07).

Acara yang berlangsung di Gedung Teater Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga ini diawali dengan sambutan dari DEMA FDK UIN Sunan Kalijaga, Muhammad Rafli Ilham dan dilanjutkan dengan sambutan dari DEMA FDKI IAIN Kudus, Zuvan Dwi Budiharso.

Rafli Ilham mengatakan sekarang ini era kolaborasi bukan kompetisi. Jika ada ide atau gagasan dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suka perlu dibagikan. Perguruan Tinggi tempat mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, semua bentuk kewajiban yang terdapat dalam perguruan tinggiyaituPendidikandan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

“Tri Dharma Perguruan Tinggi termasuk ke mahasiswa kampus lain. Karena Perguruan Tinggi bukan mendidik manusia saja tetapi mendidik yang lebih manusiawi” kata Rafli.

Sementara Zuvan Dwi Budiharso menjelaskan kegiatan kunjungan ini bertujuan untuk silaturakhim dan mempererat hubungan mahasiswa dilingkup fakultas. Kita juga akan belajar pengelolaan organisasi mahasiswa kampus ketika transformasi ke UIN. “ Ikut belajar materi untuk aturan organisasi setelah perubahan IAIN ke UIN di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” kata Zuwan.

Selain kunjungan akademik, acara dilanjutkan dengan seminar keprodian yang diselenggarakan oleh DEMA Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerjasama dengan DEMA Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Kudus. Dalam seminar keprodian tersebut, narasumber pertama, Zamharirul Faizin dari Program Studi Bimbingan Konseling Islam IAIN Kudus menyampaikan topik pembahasan tentang “Demam FOMO di Kalangan Remaja Milenial”.

Faizin menyatakan bahwa Fear of Missing Out atau biasa dikenal dengan FOMO, merupakan sebuah perasaan takut akan tertinggal pada suatu hal. Misalnya, ketika banyak orang mencoba suatu hal yang baru, seseorang dengan perasaan FOMO akan merasa takut apabila belum mencoba hal itu juga, sehingga Ia akan berusaha untuk mencoba hal apa yang banyak orang coba.

“Beberapa penyebab FOMO diantaranya penggunaan media sosial yang berlebihan, mudah terpengaruh oleh orang lain dan lingkungan sekitar, pikiran impulsif serta tidak mencintai diri sendiri.” Kata Faizin.

Sementara itu, narasumber kedua, Ali Irfandi dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam FDKI IAIN Kudus menyampaikan materi yang bertemakan “Dakwah Virtual Di Era Digital”. Dalam seminar tersebut, Ia menyatakan bahwa dakwah virtual adalah bentuk dakwah yang menggunakan media digital seperti internet, sosial media, dan aplikasi smartphone.

Lebih lanjut Irfandi menegaskan bahwa dakwah virtual dengan kreativitas digital adalah strategi yang efektif untuk membangun umat. "Melalui kreativitas digital, kita dapat menciptakan konten yang menarik dan mudah diakses oleh umat. Ini membuka peluang baru dalam menyebarkan pesan-pesan Islam secara luas," jelasnya.

"Dengan memanfaatkan media digital, kita dapat menciptakan konten yang menarik, edukatif, dan mudah diakses. Mari kita bersama-sama menjalankan dakwah virtual dengan kreativitas yang tinggi untuk mencapai tujuan kita dalam membangun umat yang kuat dan bermakna," ajaknya. (Kh)