Kapasitas pengelola taman bacaan masyarakat (TBM) harus senantiasa ditingkatkan. Terlebih untuk memberdayakan masyarakat gemar membaca dan memiliki skill pengetahuan memadai. Karena itulah diperlukan studi komparasi ke TBM dengan literasi berbasis pemberdayaan yang sudah berjalan baik. Para pengelola bisa belajar, sharing informasi bagaimana menggali potensi masyarakat agar peran TBM lebih optimal.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Asahan Sumatera Utara, Misli M Noor SH MSi, Kamis (5/9/) saat menyampaikan tujuan kunjungannya di TBM Delima, Trimulyo Jetis Bantul.
“Kami mengajak beberapa pengelola TBM dari Asahan supaya mereka bisa mendengar sekaligus melihat secara langsung bagaimana manajemen pengelolaan TBM di Bantul,” ujarnya.
Sementara itu pengelola TBM Delima, Siti Aminah, memaparkan tentang sejarah berdirinya TBM di Perum Trimulyo Blok D5 hingga berbagai kegiatan literasi berbasis pemberdayaan didukung oleh warga. Pengelola yang berprofesi sebagai dosen Prodi PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menjelaskan ada empat keunggulan TBM Delima yaitu pada aspek kajian penelitian, kerjasama atau kemitraan, pengembangan masyarakat, dan aspek usaha.
“Selain aktivitas membaca maupun peminjaman pengembalian buku, TBM Delima juga melaksanakan kegiatan rutin. Awalnya memang baru ibu-ibu terlibat pada kegiatan kami, tapi sekarang bapak beserta anaknya ikut sehingga TBM jadi lebih bergairah,” terangnya.
Aminah yang akrab disapa Mimin ini menambahkan, aktivitas di Delima lebih sering dilakukan dalam kemasan santai sederhana seperti rapat, kumpulan, arisan, pengajian, dan olahraga. Dari aktivitas tersebut muncullah ide-ide kreatif hingga mampu menciptakan produktivitas warga mulai anak-anak sampai orang tua.
“Misalnya saja sampah, tadinya cuma dibuang begitu saja. Dengan pengelolaan yang baik ternyata sampah mampu menjadi tambahan penghasilan sebagai kas. Kegiatan-kegiatan di Delima tidak terkendala oleh dana,” jelas Mimin.
TBM Delima, lanjut Mimin, telah menerbitkan bukuhasil karya anak-anak. Satulagikarya emak-emak masih dalam proses. Keduanya adalah produk literasi menulis ekspresi buah pikiran warga.
Paparan materi diwarnai pertanyaan dan diskusi langsung antara pengelola TBM Delima dengan pengelola TBM peserta studi komparasi. Kunjungan ke TBM Delima didampingi oleh pejabat struktural dan pustakawan dari Perpusda Bantul.
Sebelumnya rombongan dari Kabupaten Asahan yang berjumlah 15 orang diterima oleh Kabid Perpustakaan, Bambang Agus Subekti SKM MPH di Aula Sasana Widya Parwa, Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantul. (Muf)
Sumber: http://yogyapos.com/berita-perpusda-kabupaten-asahan-studi-komparasi-ke-tbm-delima-bantul-891