Dilihat 0 Kali

UIN SUKA
Peserta mengikuti kegiatan pelatihan (gbr.atas), peserta berswafoto setelah kegiatan selesai

Kamis, 24 Agustus 2023 16:15:26 WIB

Dukung Program Artificial Intelligent UNESCO, FDK Mengutus 3 Dosen IkutiETTC

Mengingat  kemajuan  pesat  AI  dan  dampaknya  yang  terus  meningkat  pada  berbagai  aspek kehidupan  kita,  menjadi  sangat  penting  untuk  meningkatkan  kesadaran  dan  kapasitas komunitas  akademik  dengan  menyediakan  pengetahuan  dan  alat  yang  diperlukan  untuk secara  efektif  mengatasi  tantangan  etis  yang  timbul  dari  adopsi  dan  penerapan  AI.  Untuk mengatasi kebutuhan mendesak ini, UNESCO Jakarta bersama Universitas Gajah Mada mengadakan program pelatihan bertajuk Ethics Teachers Training Course (ETTC) yang diselenggarakan di Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada pada tanggal 23-24 Agustus 2023.

Melihat pentingnya agenda tersebut serta eksistensi fakultas dakwah dan komunikasi dan UIN Sunan Kalijaga di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia, maka UGM bersama UNESCO juga mengundang Fakultas Dakwah untuk mengirimkan delegasinya di acara tersebut yang tentu saja disambut baik oleh jajaran dekanat Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan cara mengirikan 3 delegasinya sekaligus di acara tersebut

Diwakili oleh Nanang Mizwar Hasyim (dosen KPI), Taufik Rahman (dosen KPI) dan Nurul Fajriyah Prahastuti (dosen IKS), delegasi fakultas dakwah dan komunikasi berhasil ikut mensukseskan kegiatan ini dengan menjadi peserta aktif dan terlibat dalam setiap sesi FGD dan presentasi yang dilakukan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh UNESCO ini.

Meyda Nento, Project Officer dari UNESCO Jakarta, dalam sambutannya sangat antusias dalam kegiatan yang dilakukan ini termasuk ketika melibatkan para akademisi di berbagai perguruan tinggi untuk mensukseskan kegiatan ETTC ini. Ia juga mengatakan melihat program ini sebagai projek yang sangat serius terlebih dengan pesatnya kemajuan teknologi dan kecerdasan artifisial secara khusus dalam kaitannya di dunia pendidikan dan pengajaran. UNESCO juga melihat pentingnya peran dosen dan tenaga pendidik dalam membantu mahasiswa untuk menggunakan kecerdasan artifisial secara tepat dan lebih beretika.

Acara yang berlangsung selama 2 hari di UGM ini berlangsung dengan lancar dan sukses serta mampu memberikan perspektif yang baru dalam memahami pentingnya penggunaan kecerdasan artifisial yang beretika dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh para akademisi

Taufik Rahman mengapresiasi kegiatan tersebut dan sangat informatif dan bermanfaat. Semoga ilmu dan perspektif yang didapatkan dari kegiatan ini bisa diaplikasikan dan diajarkan kepada mahasiswa di lingkungan kampus Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. (taufik-Kh)