Menjembatani Pintu Ka'bah untuk Semua Difabel

Minggu lalu, dalam nuansa Syawalan, pak Uzair menghubungi saya lewat pesan WA, terkait buku karyanya yang akan segera diterbitkan. “Kang Asep, saya sedang menulis buku Umroh Inklusif, tips umroh bareng difabel dan lansia...", demikian kata pak Uzair, yang selanjutnya mengajak saya memberikan endorsement atas buku tersebut

Buku tentang Umroh Inklusif, Waw... Tentu saja saya langsung menyambutnya. Di PLD, kami percaya bahwa setiap bentuk perjalanan menuju Tuhan adalah berharga, dan setiap upaya, termasuk tulisan, yang membuat perjalanan tersebut menjadi lebih inklusif, adalah ibadah itu sendiri

…Bersamaan dengan pesan WA itu, naskah buku yang sudah siap cetak tersebut dikirim kepada saya oleh pak Uzair…, lalu saya baca. Setelah selesai membacanya, segera saya mengetahui bahwa pak Uzair adalah seorang narator yang canggih, dosen yang pandai mengkonversi pengalaman ke dalam bahasa tulisan, saya rasa dia telah tiba di definisi ilmuwan yang sesunguhnya (baca kembali Tadarus Difabel minggu ke-26)…

Achmad Uzair Fauzan, SIP, MA, Ph.D ...Demikian nama lengkapnya... Pak Uzair adalah seorang dosen Prodi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga… Saya mengenalnya terutama melalui tulisan-tulisan nya..., pak Uzair telah mengijinkan saya untuk mentadaruskan kabar pencapaian yang baik ini,...

Judul buku yang ditulisnya adalah “Umroh Inklusif: Tips Umroh Bareng Difabel dan Lansia” … Tulisan pak Uzair ini enak dibaca, tema buku nya juga begitu penting bagi khazanah spiritual keagamaan… "Saya sangat merekomendasikan buku pak Uzair ini, karena ditulis dengan gaya naratif yang genuin dan lahir dari kisah yang dijalani sendiri, sehingga sangat kaya dengan rasa ruhani dan penuh pertangungjawaban sosiologis dan spiritual... Buku ini menarik dan penting untuk dibaca oleh siapapun yang ingin umroh, menempuh perjalanan ruhani dengan difabel maupun anggota keluarga yang memiliki kebutuhan khusus”… Demikian kesaksian singkat, pesan yang saya sampaikan membalas permintaan pak Uzair.

Buku pak Uzair ini juga terasa begitu kontekstual dengan tantangan ibadah umroh. Ditulis langsung dari perjalanan pribadi pak Uzair dan atas pengalaman langsung dari berbagai titik perjalanan Umroh, karena itu, saya melihat buku ini menjadi semacam hasil riset partisipatoris, karena tulisannya menjadi terasa hidup dan "begitu bernyawa" dalam bercerita kepada para pembaca, khususnya bagi para peminat yang bermaksud menjalankan ibadah umroh, baik saudara kita yang difabel maupun orang-orang yang mendampinginya...

…di PLD, kami selalu menyambut karya inovatif seperti ini, semua karya yang berupaya memahami dan memberikan solusi terbaik bagi siapapun, termasuk bagi difabel dalam menjalankan ibadah, salah satunya ibadah umroh ke Tanah Suci yang penuh tantangan berat tetapi masih sepi dari riset untuk merumuskan solusinya. Masih ada "GAP" kalau kata orang BRIN... (kebetulan saya juga pernah menikmati perjalanan umroh). Di tengah tantangan tersebut Pak Uzair datang dengan tulisannya, menyajikan “Novelty", tawaran untuk menjawab perjalanan berat tersebut secara praktis, sehingga ibadah umroh menjadi relatif terasa lebih ringan bagi difabel dan menjadi perjalanan yang semakin membahagiakan…

… “Kalau ada yang bisa saya bantu sebagai koordinator PLD terkait buku ini, silahkan beritahu saya”, demikian saya lanjutkan rasa bahagia saya kepada pak Uzair… ”Untuk sementara cukup Kang. Mungkin jika berkenan, bisa bedah bukunya di PLD”, jawab pak Uzair… Semua ini terjadi di bulan Syawal...

Di PLD Kami menikmati bulan Syawal ini dengan penuh hikmah, terutama setelah kami menyimak siraman ruhani “Tiga Nilai Utama, Core Value Idul Fitri” nasihat dari Tuan Guru, Prof. DR. H. Amin Abdullah dan pencerahan dari pak Rektor, Prof. Noorhaidi Hasan, S.Ag, MA, M.Phil., Ph.D dalam acara Syawalan Akbar di Gedung Rektorat UIN Sunan Kalijaga minggu lalu…

Tentu saja... di hari depan, saat terbit matahari, kami di PLD telah mengagendakan Operasi Pembedahan Buku karya pak Uzair ini, sehingga bisa diselami dengan lebih seksama sampai ke makna yang paling tersembunyi dari substansi buku tersebut, dan disitulah akan tersedia ruang yang tepat untuk memberi kritik dan saran bagi buku itu, agar semakin banyak nilai hikmah dan pemahaman yang bisa kami bagikan kepada siapapun di manapun… Jika anda terpanggil, bergabunglah bersama pengalaman dan perjalanan kami di sini, di UIN Sunan Kalijaga : "Empowering Knowledge, Shaping the Future"


Oleh :Dr. Asep Jahidin, S.Ag., M.SiDosen Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial,
Koordinator Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga

Kolom Terkait

Kolom Terpopuler